Selasa, 25 Maret 2014

TUGAS 1



TUGAS 1
Mengulas tentang PT. Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
SEJARAH
PT Astra Agro Lestari Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala berdasarkan Akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 12 tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga berdasarkan Akta perubahan No. 9 tanggal 4 Agustus 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian Perusahaan dan perubahannya disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-10099.HT.01.01.TH.89 tanggal 31 Oktober 1989 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 19 Desember 1989, Tambahan No. 3626.
Pada tanggal 30 Juni 1997, Perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan PT Suryaraya Bahtera melalui perjanjian penggabungan usaha yang diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 126 tanggal  19 Juni 1997 beserta perubahannya No. 176 tanggal 30 juni 1997. Penggabungan usaha ini dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Perubahan nama dan peningkatan modal dasar perusahaan ini diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H. No. 136tanggal 23 Juni 1997 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5992.HT.01.04.TH.97 tanggal 2 Juli 1997 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No.95 tanggla 27 Nopember 1997, Tambahan No.5616
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan guna memenuhi ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku di pasar modal, termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Astra Agro Lestari Tbk, dan persetujuan para pemegang saham atas penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 125,8 juta saham, diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 65 tanggal 11 Agustus 1997. Perubahan Anggaran Dasar tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-8271.HT.01.04.TH.97 tanggal 21 Agustus 1997 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 27 Nopember 1997, Tambahan No.5617
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan untuk memenuhi Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, diaktakan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No.83 tanggal 20 Juni 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-46707.AH.01.02 Tahun 2008, tanggal 31 Juli 2008 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 13 Maret 2009, Tambahan No. 7315
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian, pengangkutan, konsultan dan jasa.
Kantor pusat Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya Blok OR no. 1, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Perkebunan kelapa sawit Perusahaan dan pabrik berlokasi diKalimantan Selatan. Perkebunan dan pabrik pengolahan entitas anak berlokasi di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1995.

VISI
Memiliki visi pada waktu itu bahwa minyak sawit akan sangat menjanjikan, manajemen memutuskan untuk fokus pada pengembangan bisnis kelapa sawit. Pada tahun 1984, manajemen mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations, yang memiliki sekitar 15.000 hektar perkebunan kelapa sawit di Riau, di Sumatera. Pada tahun 1988, PT Astra International Tbk memutuskan untuk mendirikan unit bisnis kelapa sawit sebagai entitas baru bernama PT Suryaraya Cakrawala untuk lebih memperkuat dasar dalam industri kelapa sawit. Pada tahun 1989, itu diubah menjadi PT Astra Agro Niaga. Pada tahun 1997, PT Astra Agro Niaga melakukan merger dengan PT Suryaraya Bahtera dengan nama baru, PT Astra Agro Lestari.
MISI
Menjadi Panutan dan Berkontribusi untuk Pembangunan serta Kesejahteraan Bangsa.

DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, DAN KOMITE AUDIT
Susunan Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Perusahaan hingga tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris :
1.      Presiden Komisaris
Prijono Sugiarto
Berkewarganegaraan Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret 2010. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Honda Motor, Wakil Presiden Komisaris PT Federal International Finance, PT Toyota-Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.
2.      Wakil Presiden Komisaris
Chiew sin Check
Warga Malaysia, menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Beliau juga merupakan Group Finance Director Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006. Beliau juga menempati posisi Komisaris PT. Astra International Tbk dan PT. Astra Otoparts Tbk, anggota Komite Audit dan advisory PT. Tunas Ridean Tbk dan Direktur di Cycle & Carriage Bintang.
3.      Komisaris
Gunawan Geniusahardja
Berkewarganegaraan Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance, dan Wakil Presiden Komisaris PT Asuransi Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (1997–2006) dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk – Sales Operation (1990–1997). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta tahun 1981.
4.      Komisaris
Simon Coller Dixion
Berkewarganegaraan Australia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2010 dan bertanggung jawab atas bidang Keuangan, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Korporasi. Beliau telah bergabung di Jardine Matheson sejak 2006 dengan posisi terakhir sebagai Group Treasurer. Sebelumnya, beliau pernah bekerja di Price Waterhouse di London dan Hong Kong. Menyelesaikan studi di Flinders University, Australia dan meraih gelar Bachelor of Economics (Accounting). Beliau juga merupakan anggota dari Institute of Chartered Accountants di Australia dan Fellow Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.
5.      Komisaris Independen
Patrick Morris Alexander
Warga Negara Australia, menjabat sebgai Komisaris Independen sejak tahun 2001. Pernah menjabat sebagai dan Komite Audit PT. Astra Internasional Tbk (2002–2008), sebagai Komisaris Independen PT. Astra Internasional Tbk (2003-2010), sebaga anggota Komite Eksekutif PT. Astra Internasional (2000-2002) dan menjadi Ketua Komite Audit PT. Astra Agro Lestari Tbk (2001-2007).
6.      Komisaris Independen
Harbrinderjit Singh Dilon
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Komsaris Independen Perseroan sejak Oktober 2001. Menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan sejak April 2011. Meraih gelar PhD dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Cornell University New York tahun 1983.
7.      Komisaris Independen
Anugerah Pekerti
Merupakan warga Negara Indonesia, bergabung sebagai  Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak April 2011 untuk masa jabatan sampai dengan tahun 2013. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT. United Tractors Tbk dan PT. Samudera Indonesia Tbk, anggota Majelis Wali Amanah Universitas Indonesia dan Penasehat Tim Olimpiade Fisika Indonesia.
Direksi
1.      Presiden Direktur
Widya Wiryawan
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak Mei 2007. Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2006, menajabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT. Astra Otoparts Tbk pada tahun 2006 setelah sebelumnyamenjabat sebagai Direktur Keuangan di Perusahaan yang sama (2000-2005). Menyelesaikan pendidikan di Institut Pertania Bogor dan meraih gelar Master of Business Administration dari University of Sidney, Australia.
2.      Direktur
Santosa
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2007. Sebelumnya pernah menduduki berbagai posisi staf dan manajerialdi berbagai Perusahaan dalam kelompok usaha Grup Astra (1990-2001). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
3.      Direktur
Bambang Palgoenadi
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2000. Sebelumnya pernah menjabat sebagai pimpinan proyek pembangunan sistem informasi perkebunan Grup Astra Agro Lestari (1995-1996) dan menjabat sebagai Deputi Direktur Perseroan (1996-1998). Menyelesaikan pendidikan di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Teknologi Pertania, tahun 1981.
4.      Direktur
Juddy Arianto
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2007. Bergabung dengan Grup Astra pada tahun 193. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Jurusan Metallurgy.
5.      Direktur
Joko Supriyono
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2007. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Area Perseroan (2002-2005). Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1995 sebagai staff Training Departement. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Fakultas Pertanian.
6.      Direktur
Jamal Abdul Nasser
Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Sebelumnyapernah menjabat sebagai Direktur PT Denso Indonesia sejak tahun 2008. Bergabung denga Grup Astra sejak tahun 1985 dan memulai karir di PT SKF Indonesia. Menyelesaikan pendidikan di Institut Pertanian Bogor, dibidang Mekanisasi Pertanian, tahun 1982.


Komite Audit
1.      Anugerah Pekerti (Ketua)
Merupakan warga Negara Indonesia, bergabung sebagai  Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak April 2011 untuk masa jabatan sampai dengan tahun 2013. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT. United Tractors Tbk dan PT. Samudera Indonesia Tbk, anggota Majelis Wali Amanah Universitas Indonesia dan Penasehat Tim Olimpiade Fisika Indonesia.
2.      Siti Nurwahyu Harahap (Anggota)
Warga Negara Indonesia, bergabung sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak april 2011 untuk masa jabatan sampai tahun 2013. Saat ini juga menjabat sebagai anggota Komite Audit PT. Astra Otoparts Tbk, PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk, dan PT. Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk serta aktif mengajar di fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
3.      Purnama Setiawan (Anggota)
Warga Negara Indonesia, bergabung sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak april 2011 untuk masa jabatan sampai tahun 2013. Saat ini menjabat sebagai Eksekutif Direktur Yayasan Bina Mandiri Indonesia dan anggota Dewan Pengawas Habitat for Humanity Indonesia.

STANDAR PRINSIP YANG BERLAKU
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan disetujui Direksi pada tanggal 25 Juli 2013.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan dan atas dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.
Pemilik PT. Astra Agro Lestari (AALI) adalah PT. Astra International Tbk. yang memiliki saham terbesar hingga tahun 2012.
PT. Astra Agro Lestari (AALI) dijual kepada pihak asing karena PT. Astra International mempunyai hutang kepada Luar Negeri.

Sumber           :  AALI_Annual Report 2012.pdf – Adobe Reader