TUGAS
1
Mengulas
tentang PT. Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
SEJARAH
PT Astra Agro Lestari
Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala berdasarkan
Akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 12 tanggal 3 Oktober 1988,
yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga berdasarkan Akta perubahan
No. 9 tanggal 4 Agustus 1989 dari notaris yang sama. Akta pendirian Perusahaan
dan perubahannya disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-10099.HT.01.01.TH.89 tanggal 31 Oktober 1989 dan diumumkan
dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 19 Desember
1989, Tambahan No. 3626.
Pada tanggal 30 Juni
1997, Perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan PT Suryaraya Bahtera
melalui perjanjian penggabungan usaha yang diaktakan dengan Akta Notaris Benny
Kristianto, S.H., No. 126 tanggal 19
Juni 1997 beserta perubahannya No. 176 tanggal 30 juni 1997. Penggabungan usaha
ini dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).
Perubahan nama dan peningkatan modal dasar perusahaan ini diaktakan dengan Akta
Notaris Benny Kristianto, S.H. No. 136tanggal 23 Juni 1997 dan disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
C2-5992.HT.01.04.TH.97 tanggal 2 Juli 1997 dan diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara Republik Indonesia No.95 tanggla 27 Nopember 1997, Tambahan No.5616
Perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan guna memenuhi ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku di
pasar modal, termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Astra Agro Lestari
Tbk, dan persetujuan para pemegang saham atas penawaran umum saham Perusahaan
kepada masyarakat sebanyak 125,8 juta saham, diaktakan dengan Akta Notaris
Benny Kristianto, S.H., No. 65 tanggal 11 Agustus 1997. Perubahan Anggaran Dasar
tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-8271.HT.01.04.TH.97 tanggal 21 Agustus 1997 dan diumumkan
dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 27 Nopember
1997, Tambahan No.5617
Anggaran Dasar
Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan untuk memenuhi
Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, diaktakan dengan
Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No.83 tanggal 20 Juni 2008 dan telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. AHU-46707.AH.01.02 Tahun 2008, tanggal 31 Juli 2008 dan
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 13
Maret 2009, Tambahan No. 7315
Berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah perkebunan,
perdagangan umum, perindustrian, pengangkutan, konsultan dan jasa.
Kantor pusat Perusahaan
dan entitas anak (“Grup”) berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya Blok OR no. 1,
Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Perkebunan kelapa sawit Perusahaan dan pabrik
berlokasi diKalimantan Selatan. Perkebunan dan pabrik pengolahan entitas anak
berlokasi di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Perusahaan mulai
beroperasi komersial pada tahun 1995.
VISI
Memiliki visi pada
waktu itu bahwa minyak sawit akan sangat menjanjikan, manajemen memutuskan
untuk fokus pada pengembangan bisnis kelapa sawit. Pada tahun 1984, manajemen
mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations, yang memiliki sekitar 15.000
hektar perkebunan kelapa sawit di Riau, di Sumatera. Pada tahun 1988, PT Astra
International Tbk memutuskan untuk mendirikan unit bisnis kelapa sawit sebagai
entitas baru bernama PT Suryaraya Cakrawala untuk lebih memperkuat dasar dalam
industri kelapa sawit. Pada tahun 1989, itu diubah menjadi PT Astra Agro Niaga.
Pada tahun 1997, PT Astra Agro Niaga melakukan merger dengan PT Suryaraya
Bahtera dengan nama baru, PT Astra Agro Lestari.
MISI
Menjadi Panutan dan
Berkontribusi untuk Pembangunan serta Kesejahteraan Bangsa.
DEWAN
KOMISARIS, DIREKSI, DAN KOMITE AUDIT
Susunan Anggota Dewan
Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Perusahaan hingga tahun 2012 adalah
sebagai berikut :
Dewan
Komisaris :
1. Presiden Komisaris
Prijono Sugiarto
Berkewarganegaraan
Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret
2010. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha Grup Astra.
Sebelumnya menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari
2010. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai
Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra
Honda Motor, Wakil Presiden Komisaris PT Federal International Finance, PT
Toyota-Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor. Sebelum bergabung dengan
Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia.
Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc.
Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-Wirtschaftsing. di bidang
Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986.
2. Wakil Presiden Komisaris
Chiew sin Check
Warga
Malaysia, menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2007.
Beliau juga merupakan Group Finance Director Jardine Cycle & Carriage sejak
November 2006. Beliau juga menempati posisi Komisaris PT. Astra International
Tbk dan PT. Astra Otoparts Tbk, anggota Komite Audit dan advisory PT. Tunas
Ridean Tbk dan Direktur di Cycle & Carriage Bintang.
3. Komisaris
Gunawan Geniusahardja
Berkewarganegaraan
Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab
atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981,
pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance,
PT Federal International Finance, dan Wakil Presiden Komisaris PT Asuransi
Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris PT
Astra Agro Lestari Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance
(1997–2006) dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International
Tbk – Sales Operation (1990–1997). Menyelesaikan pendidikan di Universitas
Kristen Indonesia, Jakarta tahun 1981.
4. Komisaris
Simon Coller Dixion
Berkewarganegaraan
Australia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2010 dan bertanggung
jawab atas bidang Keuangan, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Korporasi.
Beliau telah bergabung di Jardine Matheson sejak 2006 dengan posisi terakhir
sebagai Group Treasurer. Sebelumnya, beliau pernah bekerja di Price Waterhouse
di London dan Hong Kong. Menyelesaikan studi di Flinders University, Australia
dan meraih gelar Bachelor of Economics (Accounting). Beliau juga merupakan
anggota dari Institute of Chartered Accountants di Australia dan Fellow Hong
Kong Institute of Certified Public Accountants.
5. Komisaris Independen
Patrick Morris Alexander
Warga
Negara Australia, menjabat sebgai Komisaris Independen sejak tahun 2001. Pernah
menjabat sebagai dan Komite Audit PT. Astra Internasional Tbk (2002–2008),
sebagai Komisaris Independen PT. Astra Internasional Tbk (2003-2010), sebaga
anggota Komite Eksekutif PT. Astra Internasional (2000-2002) dan menjadi Ketua
Komite Audit PT. Astra Agro Lestari Tbk (2001-2007).
6. Komisaris Independen
Harbrinderjit Singh Dilon
Warga
Negara Indonesia, menjabat sebagai Komsaris Independen Perseroan sejak Oktober 2001.
Menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan sejak April
2011. Meraih gelar PhD dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Cornell University
New York tahun 1983.
7. Komisaris Independen
Anugerah Pekerti
Merupakan
warga Negara Indonesia, bergabung sebagai
Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak April 2011
untuk masa jabatan sampai dengan tahun 2013. Saat ini menjabat sebagai
Komisaris Independen PT. United Tractors Tbk dan PT. Samudera Indonesia Tbk,
anggota Majelis Wali Amanah Universitas Indonesia dan Penasehat Tim Olimpiade
Fisika Indonesia.
Direksi
1. Presiden Direktur
Widya Wiryawan
Warga
Negara Indonesia, menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak Mei 2007. Sebelumnya
menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2006, menajabat
sebagai Wakil Presiden Direktur PT. Astra Otoparts Tbk pada tahun 2006 setelah
sebelumnyamenjabat sebagai Direktur Keuangan di Perusahaan yang sama
(2000-2005). Menyelesaikan pendidikan di Institut Pertania Bogor dan meraih
gelar Master of Business Administration dari University of Sidney, Australia.
2. Direktur
Santosa
Warga
Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2007. Sebelumnya
pernah menduduki berbagai posisi staf dan manajerialdi berbagai Perusahaan
dalam kelompok usaha Grup Astra (1990-2001). Menyelesaikan pendidikan di
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
3. Direktur
Bambang Palgoenadi
Warga
Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2000. Sebelumnya
pernah menjabat sebagai pimpinan proyek pembangunan sistem informasi perkebunan
Grup Astra Agro Lestari (1995-1996) dan menjabat sebagai Deputi Direktur
Perseroan (1996-1998). Menyelesaikan pendidikan di Institut Pertanian Bogor,
Fakultas Teknologi Pertania, tahun 1981.
4. Direktur
Juddy Arianto
Warga
Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2007. Bergabung
dengan Grup Astra pada tahun 193. Menyelesaikan pendidikan di Universitas
Indonesia, Fakultas Teknik Jurusan Metallurgy.
5. Direktur
Joko Supriyono
Warga
Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2007. Sebelumnya
pernah menjabat sebagai Direktur Area Perseroan (2002-2005). Bergabung dengan
Perseroan pada tahun 1995 sebagai staff Training Departement. Menyelesaikan pendidikan
di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Fakultas Pertanian.
6. Direktur
Jamal Abdul Nasser
Warga
Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2011. Sebelumnyapernah
menjabat sebagai Direktur PT Denso Indonesia sejak tahun 2008. Bergabung denga
Grup Astra sejak tahun 1985 dan memulai karir di PT SKF Indonesia. Menyelesaikan
pendidikan di Institut Pertanian Bogor, dibidang Mekanisasi Pertanian, tahun
1982.
Komite
Audit
1. Anugerah Pekerti (Ketua)
Merupakan
warga Negara Indonesia, bergabung sebagai
Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit Perseroan sejak April 2011
untuk masa jabatan sampai dengan tahun 2013. Saat ini menjabat sebagai
Komisaris Independen PT. United Tractors Tbk dan PT. Samudera Indonesia Tbk, anggota
Majelis Wali Amanah Universitas Indonesia dan Penasehat Tim Olimpiade Fisika
Indonesia.
2. Siti Nurwahyu Harahap (Anggota)
Warga
Negara Indonesia, bergabung sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak april
2011 untuk masa jabatan sampai tahun 2013. Saat ini juga menjabat sebagai
anggota Komite Audit PT. Astra Otoparts Tbk, PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk,
dan PT. Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk serta aktif mengajar di fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia.
3. Purnama Setiawan (Anggota)
Warga
Negara Indonesia, bergabung sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak april
2011 untuk masa jabatan sampai tahun 2013. Saat ini menjabat sebagai Eksekutif
Direktur Yayasan Bina Mandiri Indonesia dan anggota Dewan Pengawas Habitat for
Humanity Indonesia.
STANDAR
PRINSIP YANG BERLAKU
Laporan keuangan
konsolidasian Grup disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
dan disetujui Direksi pada tanggal 25 Juli 2013.
Laporan keuangan
konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan dan atas dasar akrual,
kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
Laporan arus kas
konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan
arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyusunan
laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan
dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari
jumlah yang diestimasi.
Mata uang fungsional
Grup adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini,
kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.
Pemilik PT. Astra Agro
Lestari (AALI) adalah PT. Astra International Tbk. yang memiliki saham terbesar
hingga tahun 2012.
PT. Astra Agro Lestari
(AALI) dijual kepada pihak asing karena PT. Astra International mempunyai
hutang kepada Luar Negeri.
Sumber :
AALI_Annual Report 2012.pdf – Adobe Reader