Selasa, 15 Februari 2011

Tugas 1

Tugas 1

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA 2009-2010

BAB I KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa,karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

BAB II PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Manusia diciptakan oleh Allah untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya,dan kami  sadari kami sebagai mahasiswa-mahasiswi masih perlu untuk mengerti dan memahami ilmu-ilmu yang lain.
B.   Masalah
Pengaruh-pengaruh system perekonomian di Indonesia.

C.   Tujuan
Artikel ini dibuat untuk menambah ilmu pengetahuan kita tentang pengaruh system perekonomian di Negara kita sendiri.



BAB III PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN SISTEM
Banyak ahli di berbagai disiplin ilmu mengemukakan pendapatnya mengenai arti system.Namun,apaun definisinya suatu system perlu memiliki cirri sebagai berikut ( Suroso,1993 ) :
1. Setiap sistem memiliki tujuan.
2. Setiap sistem memiliki ‘batas’ yang memisahkannya dari lingkungan.
3. Walau mempunyai batas,sistem tersebut bersifat terbuka,dalam arti berintaraksi  juga dengan lingkungannya.
4. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa juga disebut dengan bagian,unsur,atau komponen.
5. Walau sistem tersebut terdiri dari berbagai komponen,tidak berarti bahwa sistem tersebut merupakan sekedar kumpulan dari komponen-komponen tersebut,melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu atau memiliki sifat ‘wholism’.
6. Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik didalam sistem itu sendiri,maupun antara sistem dan lingkungannya.
7. Setiap sistem melakukan kegitan atau proses mengubah ( transformasi ) masukan menjadi keluaran.
8.Didalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan umpan balik.
9. Karena adanya mekanisme kontrol itu,maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik.

B.SISTEM EKONOMI
Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor-faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.
Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan-persoalanekonomi untuk mewujudkan tujuan nasional suatu negara. Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu negara.
Pada negara-negara yang berideologi politik liberalisme dengan rezim pemerintahan yang demokratis, pada umumnya menganut ideologi ekonomi kapitalisme dengan pengelolaan ekonomi yang berlandaskan pada mekanisme pasar. Di negara-negara ini penyelenggara kenegaraannya cendrung bersifat etatis dengan struktur birokrasi yang sentralistis. Sistem ekonomi suatu negara dikatakan bersifat khas sehingga dibedakan dari sistem ekonomi yang berlaku atau diterapkan di negara lain. Berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti :
1. Sistem pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi
2. Keluwesan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya
3. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya.

C.MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI
1. Sitem ekonomi pasar ( liberal-kapitalis )
Sistem ekonomi liberal-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan   kebebasan yang  besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi. Secara garis besar, ciri-ciri ekonomi liberal kapitalis adalah sebagai berikut :
a. Adanya pengakuan yang luas terhadap hak pribadi
b. Praktek perekonomian di atus menurut mekanisme pasar
c. Praktek perekonomian digerakan oleh motif keuntungan (profile motife)

2.Sistem perekonomian perencanaan ( Sosialis-Komunistik )
Dalam sistem ekonomi sosialis-komunistis adalah kebalikannya, dimana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai sebagai milik negara. Suatu negara yang menganut sistem ekonomi sosialis-komunis, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian.
Dalam sistem ini yang menonjol adalah kebersamaan, dimana semua alat produksi adalah milik bersama (negara) dan didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing.Dengan kata lain,’distribusi menurut kebutuhannya’ ( Suroso, 1993 )

3. Sistem ekonomi campuran ( mixed ekonomi )
Di samping kedua ekstrim sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang  lain yang merupakan “atas campuran : antara keduanya, dengan berbagai fariasi kadar donasinya, dengan berbagai fariasi nama dan oleh istilahnya. Sistem ekonomi campuran pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ke tiga.
Beberapa negara di antaranya cukup konsisten dalam meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti kadar kapitalisnya selalu lebih tinggi (contoh Filipina) atau bobot sosialismenya lebih besar (contoh India). Namun banyak pula yang goyah dalam meramu campuran kedua sistem ini, kadang-kadang condong kapitalistik.
Pada dasarnya sistem ekonomi campuran atau sistem ekonomi kerakyatan dengan persaingan terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang paling cocok untuk mengelola perekonomian di Indonesia, namun demikian akhir-akhir ini sistem ekonomi Indonesia semakin condong ke ekonomi liberal dan kapitalis hal ini ditandai dengan derasnya modal asing yang mauk ke Indonesia dan banyaknya BUMN dan BUMD yang telah diprivatisasi. Kecenderungan tersebut dipacu derasnya arus globalisasi dan bubarnya sejumlah negara komunis di Eropa Timur yang bersistem ekonomi sosialisme-komunistik.

D.PERKEMBANGAN PEMIKIRAN SISTEM EKONOMI DI INDONESIA
Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau realisasi falsafah tersebut.
Pergulatan pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di diterapkan Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini tecermin dari perkembangan pemikiran tentang sistim ekonomi pancasila SEP. Menurut Sri-Edi Suwasono (1985), pergulatan pemikiran tentang ESP pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal-pasal ekonomi dalam UUD 1945.
1. Pasal Ekonomi Dalam UUD 1945
Pasal 33 UUD 1945, yang dimaksud dengan cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah barang dan jasa yang vital bagi kehidupan manusia, dan tersedia dalam jumlah yang terbatas. Tinjauan terhadap vital tidaknya suatu barang tertentu terus mengalami perubahan sesuai dengan dinamika pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf hidup dan peningkatan permintaan.
Dengan demikian penafsiran pasal-pasal di ataslah yang banyak mendominasi pemikiran SEP. Pemikiran tentang ESP, sudah banyak, namun ada beberapa yang perlu dibahas secara rinci karena mereka merupakan faunding father dan juga tokoh-tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :
a. Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan
b. Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sektor swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik
c. Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sector swasta.
d. Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
e. Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar. “lazimnya suatu sistem ekonomi bergantung erat dengan paham-ideologi yang dianut suatu negara
Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of Advanced International Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan usaha swasta.
E.PERE Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau realisasi falsafah tersebut.
Pergulatan pemikiran tentang sistim ekonomi apa yang sebaiknya di diterapkan Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih terus berlangsung, hal ini tecermin dari perkembangan pemikiran tentang sistim ekonomi pancasila SEP. Menurut Sri-Edi Suwasono (1985), pergulatan pemikiran tentang ESP pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal-pasal ekonomi dalam UUD 1945.

PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, masa orde lama, masa orde baru sampai masa sekarang (masa reformasi) Indonesia telah memperoleh banyak pengalaman politik dan ekonomi. Peralihan dari orde lama dan orde baru telah memberikan iklim politik yang dinamis walaupun akhirnya mengarah ke otoriter namun pada kehidupan ekonomi mengalami perubahan yang lebih baik.
1.    Masa Orde Lama (1945-1966)
Sejak berdirinya Negara Republik Indonesia,banyak sudah tokoh-tokoh Negara pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia baik secara individual maupun diskusi kelompok.
Contoh Bung Hatta,semasa hidupnya mencetuskan ide,bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong-menolong adalah koperasi ( Moh.Hattadalam Sri-Edi Swasono, 1985 ),namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi,pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi.

Deikian juga Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di Amerika 1949,menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi campuran.Namun demikian dalam proses perkembangannya disepakatilah suatu bentuk ekonomi yang baru,yaitu Sistem Demokrasi Ekonomi.
Ciri-ciri positif sistem demokrasi ekonomi :
a)    Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
b)    Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
c)    Bumi,air,dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebanyak-banyaknya untuk kemakmuran rakyat.
d)    Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
e)    Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatanya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan rakyat.
f)     Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
Ciri-ciri negatif sistem demokrasi ekonomi :
a)    Free fight liberalism,yakni adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah,dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
b)    Etatisme,yakni keikut sertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motofasi dan krasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.
c)    Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
2. Masa Orde Baru (1966-1997)
Menghadapi perekonomian yang sedemikian rupa, pemerintah peralihan menetapkan beberapa langkah perioritas kebijakan ekonomi sebagai berikut :
a. Memerangi inflasi
b. Mencukupkan stok cadangan bahan pangan terutama beras
c. Merehabilitasi prasarana perekonomian
d. Meningkatkan ekspor
e. Menyediakan/menciptakan lapangan kerja
f. Mengundang kembali investor asing
3. Masa Reformasi (1998-sekarang)
Pada masa reformasi ini perekonomian indoensia ditandai dengan krisis monoter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda kea rah pemulihan. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998 dimana inflasi sudah duperhitungkan namun laju inflasi masih cukup tinggi yaitu sekitar 100%.
Pada tahun 1998 hampir seluruh sector mengalami pertumbuhan negatif, hal ini berebeda dengan kondisi ekonomi tahun 1999.

PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN TAHUN 2009-2010
Menurut, VOI News - Perekonomian nasional Indonesia sepanjang tahun 2009 terus berkembang di tengah masih kuatnya dampak krisis keuangan global yang terjadi pada semester kedua tahun 2008. Dalam kondisi tersebut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbukti tetap mampu memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian nasional dan mencapai target-target yang telah ditetapkan. Menteri Badan Usaha Milik Negara, Mustafa Abu Bakar, saat memberikan pernyataan pers awal tahun 2010 kemarin (Selasa, 13/01/10) di Jakarta mengatakan, tahun 2010 merupakan tahun pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014. Selain itu, Kementerian BUMN akan melanjutkan dan memantapkan upaya-upaya pembinaan agar kinerja BUMN makin meningkat dan target-target yang telah ditetapkan melalui APBN dapat tercapai.

            "Sepanjang tahun 2009 perekonomian nasional Indonesia berkembang dan tumbuh di tengah kuatnya dampak krisis keuangan global yang terjadi pada semester kedua tahun 2008, dalam kondisi tersebut BUMN terbukti tetap mampu memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian nasional dan mencapai target-target yang telah ditetapkan", tegas Menteri BUMN.

           Lebih jauh, Mustafa menjelaskan, dengan keberadaan BUMN di hampir seluruh sektor usaha dan total belanja yang mencapai 107 triliun rupiah pada tahun 2009, telah membuktikan bahwa BUMN memiliki peran yang cukup signifikan untuk menggerakkan sektor riil. Di sisi lain, penyelesaian BUMN yang bermasalah semakin menunjukkan kemajuan, baik yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan oleh perusahaan pengelola aset.

         Beberapa BUMN yang bermasalah dan rugi pada tahun 2010 akan diturunkan jumlahnya dari 20 BUMN pada tahun 2009 menjadi 10 BUMN pada tahun 2010 dengan total kerugian diperkirakan hanya sebesar 143 koma 8 miliar rupiah dari total 1 triliun rupiah.
         Demikian Deutsche Bank menyatakan, pertumbuhan ekonomi global yang mulai pulih sejak akhir tahun 2009 akan memengaruhi Indonesia untuk membangun ketahanan ekonominya terhadap dampak krisis ekonomi global.

         "Tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan pasar keuangan domestik yang kuat membuat Indonesia relatif kebal terhadap krisis keuangan global. Ini menjadi landasan kuat bagi perekonomian yang stabil dan pertumbuhan yang berkelanjutan di 2010," kata Taimur di Jakarta, Selasa

         Deutsche Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2010 akan didorong oleh investasi dan sektor perdagangan. Ini berbeda dengan pertumbuhan ekonomi 2009 sebesar 4,3 persen yang sebagian besar didoronng oleh pertumbuhan konsumsi.
       "Dengan sektor perekonomian dan manufaktur yang semakin kokoh sepanjang tahun lalu, perekonomian Indonesia di tahun 2010 semakin kuat," tuturnya.

       Secara global, pihaknya memperkirakan pertumbuhan PDB dunia mencapai 3,9 persen pada tahun 2010. Sementara PDB Amerika Serikat diperkirakan tumbuh 3,6 persen pada 2010, Jepang tumbuh 1,1 persen, dan negara-negara Uni Eropa yang menggunakan mata uang euro 1,5 persen.

      Adapun tingkat inflasi diperkirakan mencapai rata-rata 6 persen tahun ini atau berada pada kisaran yang ditargetkan Bank Indonesia (BI), yaitu 4-6 persen.
     Juga,International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun ini akan mencapai 4 persen dan 4,8 persen pada tahun 2010 mendatang. Prediksi ini lebih rendah dibandingkan proyeksi pemerintah yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2009 akan mencapai 4,3 persen dan 5,5 persen pada tahun 2010.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan dan saran :
Seharusnya bangsa Indonesia sudah belajar pada krisis ekonomi dan moneter yang mengguncang dunia pada tahun 1998,agar perekonomian Indonesia menjadi lebih stabil dan masyarakat sejahtera.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar